![]() |
sumber gambar: rapalanilmupelet.com |
Lur,
kita seringkali merasakan dinamika percintaan meskipun jomblo..ups... kedekatan
kita dengan seseorang terkadang membuat kita merasakan cinta, meskipun belum
menjalin sebuah hubungan.
Tapi
ndak papalah, setidaknya hati kita tidak seperti batu yang keras dimana
perasaan kita tidak mengenal cinta. Ketauilah bahwa mereka yang masih memiliki
perasaan cinta, pasti memiliki rasa belas kasih terhadap sesama.
Lha
perasaan ini secara tidak langsung membuat seseorang ingin agar orang yang kita
cintai itu tahu bahwa kita mencintainya. Perkara berani mengungkapkan atau
tidak itu urusan mental lur. Ha ha ha...
Dalam
berbagai drama percintaan, seringkali orang tidak mengetahui apa saja isi dari
cinta itu. Seseorang terkadang tidak mau memahami tentang cinta itu sendiri.
Dari sini kita pelajari saja ya bareng-bareng :
1. Hasrat
atau gairah (passion), yaitu mengarah
pada nafsu atau hasrat secara fisiologis terhadap seseorang. Bukan berarti
hasrat untuk melakukan hubungan seks, akan tetapi lebih condong pada energi dan
perasaan yang muncul karena daya tarik fisik.
Sebuah rasa cinta mengarahkan kita
untuk membangun kedekatan secara nyata kepada orang yang kita cintai dan
mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang bersifat pengorbanan ke dia.
Makanya, lumrah jika ada yang
melakukan pengorbanan yang besar-besaran sebagi “tanda bukti” cinta. Contohnya
banyak, dan ada yang positif serta ada yang negatif. Lho Kok bisa yo?
Lha wong, beberapa cwek mau lho
mengorbankan virgin bagi cwok dengan alasan bukti cinta. Muke gile.... memang
tidak dipungkiri pula, karena si cwo meminta itu sebagai bukti cinta. ckckckck
2. Keintiman (intimacy),
yaitu mengarah pada ikatan dan kedekatan serta perasaan bahwa seseorang dapat dijadikan
tempat untuk berbagi pikiran, perasaan, dan diajak untuk melakukan aktivitas
bersama-sama.
Adanya rasa saling mengerti,
memahami dan memotivasi satu sama lain merupakan bukti adanya keintiman dalam
drama percintaan.
Jangan salah makna lho lur, keintiman tidak sama dengan
hubungan intim. Muke gile lahh...Keintiman dalam pasangan membuat
seseorang menjadi sangat percaya bahwa kebahagiaan itu munculnya hanya dari
pasangan.
Lha inilah yang membuat seseorang itu sangat drop ketika terjadi
sebuah perpisahan
3.
Komitmen
(commitment), yaitu mengarah pada
keinginan untuk tetap bertahan dengan seseorang baik dalam keadaan senang
ataupun susah. Dalam keadaan ini sudah termasuki aspek yang paling penting
yaitu pemikiran jangka panjang.
Saya berkata demikian karena
komitmen itu terbangun tidak hanya berlandaskan cinta, tapi
pertimbangan-pertimbangan matang untuk membina sebuah hubungan yang serius.
Emm...lebih tepatnya hubungan ke
pernikahan. Saya kadang “neg” sama istilah hubungan yang “serius”, seolah-olah
sebelumnya ga pernah serius.
Pada akhirnya, dari ketiga hal di
atas tidak selalu dimiliki semuanya dalam drama percintaan. Bisa seseorang
hanya memiliki 2 unsur saja atau bahkan hanya 1 unsur saja. Kini kalian mulai
mengerti kan?
Piye
perasaanmu lur, kalau dicintai tapi dy ga berkomitmen?
Comments