Nampaknya, Hunting Foto (HF) menjadi
sebuah tren yang ada di kalangan remaja masa kini. Mereka termotivasi bukan untuk menjadi
seorang yang professional, namun sekedar menyalurkan hobby dan merasa gaul di
kalangan lingkungan mereka. Tapi lur, ada yang lebih unik dari itu dimana
beberapa dari kawula remaja hunting foto dalam rangka ungkapin perasaan.
Seseorang bercerita pada saya
tentang hobbynya hunting foto. Secara lebih spesifik dia menceritakan bahwa foto
yang dia sukai adalah yang bisa mewujudkan perasaan dia. Perlu dulur2ku pahami,
remaja memang identik dengan masa keaktifan dan kepekaan perasaan yang tinggi. Sehingga,
mereka mengungkapkannya dengan berbagai cara.
Dari sini, kita coba pelajari apa
saja yang menyebabkan mereka mengungkapkan perasaan lewat foto, yuk simak
bareng-bareng:
1. Bermula dari Iseng
Tradisi remaja sekarang memang terkadang berawal dari
sesuatu yang coba-coba. Lho tenane?hehe...namanya awal mula kan banyak yang
sekedar ingin tahu. Masa remaja itu berada pada masa rasa keingintahuan yang
tinggi. Banyak kok teori tentang remaja yang sedang pada masa ingin tahu
2. Tren Masa Kini
Tentu, keingintahuan anak-anak muda juga ada pemicunya
lur. Sesuatu yang sedang booming menjadi pemicu mereka di dalam “menjajal”
sesuatu. Keingintahuan ini sekarang memang sangat diakibatkan adanya situasi
lingkungan yang terus berubah. Inilah penyebab adanya tren
3. Perasaan yang “terwakilkan”
Penting untuk dulur-dulur tahu, bahwa perasaan itu
memang sulit diungkapkan lewat kata-kata. Saking tinggi dan dalamnya perasaan,
bahasa itu tidak bisa mencapai tingkat kedalaman dari penyampain. Coba ingat
“sedalam-dalamnya lautan, masih dalam hati/perasaan”.
Contoh kecil saja: bisakah kalian bercerita tentang
rasa “manis” pada orang yang belum pernah merasakan manis?? Haha...sulit kan??
Semua harus lewat pengalaman langsung. Lha dalam hal foto, perasaan yang sulit
dirangkai lewat kata-kata diwakilkan lewat foto dengan gaya atau background
tertentu
4. Pengalaman bervariasi atau sensation seeking
Zuckerman (1978) mendeskripsikan sensation seeking sebagai
keinginan untuk sensasi dan pengalaman baru, kompleks dan intens.
Pengalaman berfoto merupakan salah satu cara mereka dalam menyalurkan
rangsangan atas sensasi dalam dirinya.
Mereka biasanya ingin memunculkan foto-foto baru yang
membuat mereka tersalurkan rangsangan dan itulah wujud ekspresinya pada
selembar foto.
5. Kepuasan Pribadi
Mengungkapkan perasaan lewat foto menjadi salah satu
kegiatan yang tentunya membuat mereka puas di dalam berkata. Tidak sedikit dari
mereka merangkai beberapa kata dengan fokus pada foto, sehingga posisi kata
hanya sebagai pelengkap saja.
6. Rasa ingin “dipahami”
Dari obrolan saya dengan pecinta HF, dia mengungkapkan
keinginan dia untuk selalu dipahami orang lain. Ada hal yang unik, dimana dia
memang beraharap penuh orang lain masuk ke dalam dunia perasaan dia.
Sedih, senang, bahagianya, ingin agar orang lain
berbelas dan ikut andil di dalam perasaan tersebut. Bahasa sastranya, mengajak
orang lain masuk ke dalam dunianya.
7. Pengembalian emosi ke titik Nyaman (coping copyng)
Ketika seseorang berada pada tahap perasaan yang
terbebani atau menegangkan mereka cenderung ingin mencapai kembali tahap nyaman
atau netral. Inilah yang disebut coping.
Mereka yang berada pada situasi tegang, akan berusaha meredakannya dengan
berbagai macam perilaku (Chaplin, 2004)
Teman saya bercerita, ketika ia mengungkapkan perasaan
hanya lewat kata-kata timbul perasaan kurang “enak”. Ibarat lotis rasanya kurang pedes. Lha perasaan itu ternyata bisa terpenuhi jika dibubuhi foto.
Itulah Cara dia menurunkan ketegangan
Pada akhirnya, perilaku berofoto
memang memiliki nilai atau alasan yang berbeda-beda. 1 buah foto sama antara
orang yang satu dengan yang lainnya, namun memiliki makna yang berbeda. Bisa
saja yang 1 berfoto karena suka pemandangannya, dan yang satu karena bisa “mewakilkan”
perasaannya.
Lha lur, piye perasaanmu pas
foto?
Rujukan:
Chaplin, J.P. (2004). Kamus Lengkap Psikologi, (Terjemahan Kartini
dan Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zuckerman, M. (1978). Sensation seeking: Beyond the optimal level of arousal. Lawrence
Erlbaum Associates, Inc.
Erlbaum Associates, Inc.
Comments