Diantara
sekian banyaknya orang yang begitu semangat melihat presentasi MLM, mungkin
hanya saya saja yang merundukkan kepala dan tidak fokus pada seminar sore hari
itu. Nampak wajah penuh harap, penuh keyakinan dan penuh ambisi menyelimuti
pikiran dari segenap orang yang hadir.
Hari itu, menjadi saksi bahwa saya tidak
membenci MLM tapi semakin mewaspadai perilaku para agen-agen MLM (Kota gede
Yogyakarta, 12 November 2011; seminar MLM). Untuk
keperluan privasi nama perusahaan tidak disebutkan
Saya
menghabiskan waktu 4 tahun lebih untuk mengamati perilaku agen-agen MLM dengan
dari berbagai macam perusahaan atau jaringan atau produk. Selama itu saya
menjadi orang yang suka “mendebat” mereka dan “men-skak” mat para agen seminar.
Bahkan pada saat seminar kedua, saya memberanikan diri mengacungkan tangan dan
seperti ber orasi di depan mereka.
“wahai
para peserta, para pemimpi yang tidak bangun-bangun!! Saya di sini sebagi orang
desa menjunjung martabat saya sebagai wakil dari masyarakat Desa saya atas
semua tangisan dari para warga karaena kegagalan mereka di bisnis ini.
Mau
dikemanakan mereka yang telah gagal dalam mencari orang-orang baru? Saya menuntut
kalian-kalian semuanya untuk “legowo” menimal peduli terhadap mereka yang sudah
gagal. Dimana nurani kalian yang sudah berbintang 6 berbintang 7?? Sisakan
sedikit saja uang untuk membantu mereka melunasi hutang...
Ijazah
mereka tergadai dengan angsuran mahal, laptop mereka, bpkb mereka, sepeda motor
mereka bahkan sertifikat tanah. Masyarakat kami menajdi sangat individualis,
bahkan di dalam otak mereka hanya berpikir untuk naik pada level di atasnya.
Hasil dari mereka “memangsa” digunakan untuk berhutang barang-barang mahal,
penampilan mahal, dan apapun yang menunjukkan seolah-olah mereka telah kaya dan
berhasil.
Tapi!!!!
Ketauilah dibalik perjalanan mereka dalam mencari “mangsa” hati mereka
menangis, mereka berontak dengan iman dan rasa “tidak enak” mereka dalam
memangsa teman bahkan keluarga mereka. Masyarakat kami menjadi bobrok, dimana
yasinan, tahlilan dan semua perkumpulan sosial disalahgunakan untuk
mempresentasikan bisnis ini.
Kalian
semuanya yang bermimpi dan berkhayal, bisa apa kalian tanpa adanya masyarakat
desa. Dari mereka kalian bisa makan nasi, bisa makan sayur, sekarang kalian
buat mereka kehilangan lahan dan sertifikat mereka.
Ingatlah kalian
semuanya....allah maha adil atas segala perilaku kalian. Iman bukan hanya
tentang sholat, tapi akhlaq dan belas kasih terhadap orang lain juga iman...
wahai para agen.... para peserta dan para orang kaya di sini, dimana hati
nurani kalian??
Di
akhir orasi saya, dengan mengacungkan jari telunjuk langsung ke mereka semua,
saya mengutip firman allah: “Afahasibtum annama khalaqnakum
AAabathan” Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu
secara main-main?, [QS. AL MUMINUN 23]
Kalian
semua bermain-main atas mangsa yang kalian telantarkan!!
INGATLAH
Ini semua tidak hanya tentang uang.....
INI TENTANG MARTABAT DAN HARGA DIRI
KAMI YANG KALIAN GEROGOTI!!
Kondisi
tersebut membuat suasana menjadi hening, dan beberapa ada yang berkaca-kaca.
Saya pada waktu itu dengan tangisan air mata dengan tegas mengatakan itu semua.
Seketika itu, saya di usir dan diseret satpam.
Percayalah
kalian tidak akan pernah melakukan tindakan sebodoh itu di acara seminar.
Kenapa saya melakukan itu, karena saya memang orang bodoh dan gila. Namun
dengan kebodohan saya, saya selalu berdiri di depan orang-orang yang saya
cintai.
Bagi
dulur-dulur yang sudah terlanjur ikut seminar MLM, tidak perlu seperti cara
gila saya dan cukup membangun pola pikri serta sikap berikut:
1.
Perlihatkan respon
secara pasif/datar pada saat seminar
Respon pasif itu yang
tidak terlalu memperlihatkan ekspresi ingin tahu dan ingin masuk ke dalamnya.
Kalian cukup satu atau dua penggal kata untuk menjawab berbagai macam
pertanyaan mereka. Kalau perlu pada saat seminar fokus kalian tertuju bukan
pada seminar pikirannya, tapi pada keluarga atau tugas-tugas kalian.
2.
Berdzikirlah pada
waktu seminar di mulai
Ini soal keyakinan, jika
kalian berdzikir secara pelan dan diresapi insyaallah kalian akan dibukakan
mata batiniah kalian untuk tidak terbuai dalam mimpi.
Dzikir apapun yang kalian
amalkan, untuk yang non islam gunakan metode kalian ntah caranya bagaimana
untuk mengingat Tuhan kalian.
3.
Jangan Fokuskan
Mata ke depan/layar/pembicara
Kunci dari MLM adalah
seminar, maka kalian jangan terlalu fokus pada seminar tersebut.
Kalian bisa
merundukkan kepala, bermain hp, bahkan tidur pada kursi empuk yang kalian
duduki. Biasanya seminar di hotel, kursinya empuk kok. Hehe....
4.
Lupakan soal
berandai-andai
Dulur, kalu kalian di
berikan gambaran kekayaan jangan di bayangkan. Kalian akan terjerumus, maka
pikiran harus fokus pada logika. Bayangkan bisnis kecil yang penting nyaman,
itu lebih enak.
5.
Yakinlah, perkataan
mereka hanya “TAFSIR”
Amatilah, banyak perkataan
para agen yang seolah-olah mendahului keputusan tuhan akan takdir kekayaan.
Memang mereka akan bisa berdalih atau ngeles jika dituduh melampaui takdir.
Tapi mbok ya sadar, bahwa perkataan mereka itu hanya tafsir/opini tentang cara
kaya, dan hak preogratif tentang kekayaan seseorang itu ada di tangan Tuhan. Di
MLM diajari ikhtiar, tapi ikhtiar yang memastikan kalian bakal mendapatkan
kekayaan yang mudah.
6.
Jangan Ambil
keputusan di Lokasi Seminar
Sebagai manusia biasa,
jika kalian sulit mengikuti cara di atas dan tetap terbayanng, setidaknya
jangan ambil keputusan pada waktu seminar.
Karena secara psikologis, otak
kalian akan sudah terpenuhi atas emosi positif berupa harapan. Emosi inilah
yang akan mengontrol otak dulur-dulurku, sehingga bagian logika akan sulit
untuk membuat pertimbangan.
Contoh, karena terlanjur
senang dan berharap, kita jadi tidak bisa berpikir tentang risiko. Kondisi ini
wajar karena memang, emosi yang sedang menguasai pikiran, membuat pikiran
kehabisan tenaga untuk membangun berbagai macam pertimbangan.
Antisipasi itu
dengan berkata “saya berpikir dulu dan meminta saran-saran orang terdekat saya”
7.
Jika dipaksa ikut,
hutanglah ke mereka
Mereka itu ibarat oase di
tengah padang pasir, perkataan mereka sangat menyejukkan dan menjadi
satu-satunya cara untuk menjawab masalah finansial kita secara cepat.
Apabila
dulur-dulur terbuai dan mau mengikuti, setidaknya pinjamlah uang mereka untuk
modal. Saya yakin mereka akan berkata “kalau hutang ke kami, anda jadi merasa
santai dan kurang berusaha”
Mereka akan pinter ngeles
deh, lha kan kita percaya bahwa mereka berhasil, lha kalau udah berhasil ya
jangan kita gadai ini itu donk. Harusnya kita yang hutang uang mereka untuk
modal.
pada akhirnya, kalian sendiri yang menentukan...
Piye perasaanmu lur jika ikut presentasi MLM?
Comments