Berbeda dari konsep sehat secara medis atau ilmiah, kunci sehat dalam ranah ilmu hakikat tidak pernah melepaskan dari unsur dasar yang memberikan kesehatan yaitu Allah Swt.
Anda akan seringkali menemukan berbagai macam artikel di internet tentang resep sehat yang selalu dikaitkan dengan makanan, olahraga dan pola istirahat berdasar jam.
Pada konsep kesehatan secara ilmu hakikat, dasar dari kesehatan adalah pemaknaan tentang sehat itu sendiri yang dimana pemaknaan tersebut intinya mendekatkan ke allah atau tidak. Perlu anda-anda semuanya tahu bahwa manusia itu penuh dengan pemaknaan yang memiliki tafsir yang bermacam-macam. Maka disini akan dibahas tentang apa itu sakit dan apa itu sehat secara hakikat. Tulisan ini murni copy paste dari guru saya, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Anda akan seringkali menemukan berbagai macam artikel di internet tentang resep sehat yang selalu dikaitkan dengan makanan, olahraga dan pola istirahat berdasar jam.
Pada konsep kesehatan secara ilmu hakikat, dasar dari kesehatan adalah pemaknaan tentang sehat itu sendiri yang dimana pemaknaan tersebut intinya mendekatkan ke allah atau tidak. Perlu anda-anda semuanya tahu bahwa manusia itu penuh dengan pemaknaan yang memiliki tafsir yang bermacam-macam. Maka disini akan dibahas tentang apa itu sakit dan apa itu sehat secara hakikat. Tulisan ini murni copy paste dari guru saya, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Kesehatan itu bersifat dialektis yang mana
terkait satu sama lainnya dan bersifat komprehensif, saling mendukung antara
jasad, rohani, jiwa dengan posisi hubungan manusia kepada Allah.
Allah adalah yang bikin manusia, rohani dan
jasadnya serta memberi ketetapan tentang suatu sistem kehidupan yang hasilnya
adalah hidup sehat. oleh karena itu ketergantungan makhluk utk sehat atau tidak
sehat itu nomer satu pada yang menciptakannya yaitu allah swt.
Prinsip dasar yang seperti itu, maka
kesehatan jasad tidak bisa berdiri sendiri, ia berposisi saling tergantung
dengan kesehatan rohani serta dengan sehatnya hubungan manusia allah dari hari
ke hari.
kita tahu ilmu kesehatan modern sangat
rajin meneliti dengan seksama hal hal yang menyangkut kesehatan jasad. ada juga
sedikit ditemukan kaitannya dengan kesehatan psikologis/psikis, tetapi tidak
sampai pada spektrum kesehatan rohani.
DImana allah disadari sebagai pangkal ujung
sehat dan sakitnya semua manusia.
Tuhan memiliki hak mutlak atas sehatnya apa
saja yang Dia ciptakan. Allah tidak berpihak pada sehatnya manusia berdasarkan
konsep manusia tentang sehat. Sehat dan sakit menurut tuhan berbeda bahkan bisa
sangat terbalik menurut ilmu kita, menurut keperluan dan kepentingan manusia.
Kesehatan di Mata Allah adalah keberadaan
manusia di dalam kepatuhannya terhadap kehendakNYA, maka pemahaman atas
kesehatan manusia bisa terbalik dari konsep kesehatan menurut Allah.
Ada kemungkinan2 yang mungkin tidak
terbatas jumlahnya. Allah bisa memberi sakit pada manusia tapi fungsinya adalah
penyehatan jiwa. Allah memberi penyakit pada manusia maksud dan posisinya bisa
saja sebagai ujian, atau pendidikan atau peringatan atau mungkin hukuman.
sebaliknya allah memberi kesehatan pada
manusia bisa saja merupakan ujian atau lainnya. jadi sehat dan sakit menurut
kita bisa terbalik dengan sehat dan sakit menurut Allah. tergantung kita bisa
menemukan tidak latar belakang kenapa tuhan membikin kita sakit / membikin kita
sehat.
sakitnya manusia bisa membuat manusia
rendah hati dan sadar ketergantungannya kepada allah. sementara sehatnya
manusia bisa menjadi semacam adzab bagi manusia, yang membuatnnya sombong dan
tergelincir hidupnya.
banyak dialami bahwa sakit berlanjut ke
kematian, tapi kematian bisa terjadi tanpa sakit sebagai sebab musabab. di
dalam konsep allah, hidup dan mati bisa berkait bisa juga tidak terkait
terserah allah.
allah menghidupkan dan mematikan hanya
terkait dengan kehendaknya itu sendiri, tidak berhubungan dengan sakit atau
tidak sakit. hidup dengan selalu menjaga kesehatan tidak harus diartikan supaya
awet hidup atau tidak cepat mati. yang paling masuk akal adalah menjaga
kesehatan karena kesetiaan kepada allah yang menitipkan jasad dan ruh ini
kepada manusia
manusia berikhtiar di dalam menjalani
kehidupannya, tetapi allah yang mengambil keputusan tentang sehati tidaknya
manusia. manusia wajib menjalani hidup yang sehat, tetapi allah berhak menentukan
orang yang merawat kesehatannya diambil nyawanya terlebih dulu, dibanding orang
yang berlaku seenaknya terhadap kesehatan hidup.
manusia beriktiar untuk meneliti tentang
sehat dan sakit, kemudian mengobati tetapi manusia tidak mampu berposisi untuk
menyembuhkan. manusia menanam benih, allah yang menyemaikan. manusia berjuang,
allah yang menentukan pencapaian atau kegagalan. allah bisa berlaku sesuai
dengan rumus kesehatan manusia, misalnya menyembuhkan manusia sakit yang
diobati oleh manusia, tapi allah berhak untuk melakukan berbagai variasi
perilaku yang lain.
Allah bisa tidak menyembuhkan orang yang
diobati, atau menyembuhkan orang yang tidak diobati. allah bisa mengabulkan
kesembuhan seseorang berdasarkan pengetahuan kedokteran dan farmasi, bisa juga
tidak menyembuhkannya atau menyembuhkan
malah dengan obat dan sebab yang lain sama sekali atau bahkan ditentang oleh
kedokteran dan farmasi.
kalau dokter, tabib, dukun atau siapapun
disebut menyembukan seseorang dari sakitnya dengan menggunakan obat atau ramuan
atau perlakuan yang dikenal baku dan diakui oleh ilmu manusia, maka
kesimpulannya bukan ilmu dan obat itu pasti benar, kesimpulan yang lebih benar
adalah allah menyembuhkan apa yang diyakini dan yang dipergunakan oleh dokter,
tabib atau dukun itu.
sementara disaat yang lain allah bisa tidak
mengabulkannya, atau justru memberi pengalaman dimana seseorang menjadi sembuh
tidak berdasarkan ilmunya manusia tentang kesehatan dan pengobatan, melainkan
ilmu yang tidak dikenal oleh manusia sama sekali.
.....Yang berkehendak menyembuhkan adalah
Allah dengan kasih sayangNYA kepada manusia.
Oleh karena itu syarat kesehatan hidupnya
manusia itu ada 2
1. memastikan secara permanen dan simultan
pemfokusan kita terhadap allah. hati bertaukhid, pikiran bertaukhid, setiap
helaan nafas bertaukhid, susah senang bertaukhid, kaya dan miskin kita
bertaukhid
2. berpikir haqiqi, berpikir jujur,
berpikir positif, berpikir kompatibel dengan kemauan allah. roh dan jasad
manusia adalah sebuah sistem atau suatu putaran ekosistem hardware maupun
bersama dengan softwarenya. setiap ketidakjujuran rohani, hati dan pikiran akan
mengubah putaran atau manajemen
ekosistemik di dalam hidup kita. sehingga potensial untuk menjadi distruksi,
dismanajemen, kekacauan, diskontruksi atau kerusakan susunan susunan kerjasama
dalam roh, syaraf dan jiwa kita termasuk unsur2 jasad kita, sehingga produknya
adalah
..........SAKIT.......
maka hidup yang paling potensial untuk sehat
adalah menghormati dan patuh kepada haqiqinya kehendak ALLah kemudian membuka
diri pada setiap kemungkinan pada ilmu manusia yang menyangkut sehat dan sakit.
Comments