Masa remaja
merupakan periode yang sangat rawan, dimana pada masa ini, banyak permasalahan
yang tengah dihadapi oleh para remaja, baik masalah dengan dirinya sendiri,
dengan orangtua, keluarga, maupun masalah dengan teman sebaya dan lingkungan.
jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak dapat diatasi oleh para remaja
maka akan dapat menimbulkan stres bagi remaja. Tidak semua remaja mampu
mengatasi stresnya dengan baik. Ada remaja yang mengatasinya dengan melakukan
hal-hal yang negatif seperti kenakalan remaja. Berdasarkan survey yang
dilakukan pada sembilan kota besar di Indonesia pada tahun 2008 menunjukkan
bahwa kehamilan di luar nikah mencapai 37.000 kasus, 27% diantaranya terjadi
pada pasangan yang belum menikah dan 12,5% pelakunya adalah remaja (Surya,
2009)
Meminimalisir stress pada remaja, maka terdapat berbagai macam kunci yang sebenarnya sangat sederhana untuk dilakukan, diantaranya:
1. Membangun Pemaknaan Positif
Cermatilah pada kata pemaknaan, kunci dari kesehatan hati dan pikiran adalah cara pandang terhadap sesuatu. Stres dipicu oleh sudut pandang yang salah atau cara memaknai kehidupan secara buruk. Contohnya, ketika anda ditimpa permasalahan, maka dalam pemikiran anda menganggap bahwa itu kesalahan orang lain. Ketika anda menemui hambatan apapun, dianggap sebagai permasalahan.
Bangunlah pemaknaan positif, setidaknya ada 3 pemaknaan positif yang menggabungkan antara ilmu psikologi dengan islam, yaitu; sebuah peristiwa dianggap sebagai sebuah ujian, hukuman dan rejeki.
2. LAtihan Bersyukur
sangat mudah untuk ditulis tentang kebersyukuran, namun sulit sekali dipraktekkan. Mengapa kebersyukuran itu sulit sekali dirasakan ketika seseorang ditimpa masalah?? Kuncinya adalah pada manajemen emosi, kemampuan berpikir dan belajar dari waktu.
anda akan sering mengalami rasa bersyukur, jika dalam kehidupan anda seringkali membangun pemaknaan positif, sehingga kebersyukuran terkait erat dengan pemaknaan positif. Cara memanajemen emosi sendiri, merupakan ilmu dasar yang akan saya bahas nantinya dalam tulisan lain.
Belajar dari waktu artinya, kemampuan kita untuk melihat tentang sejarah, masa kini dan masa depan. Saya kasih tau caranya, orang itu harusnya belajar dari masa kini, masa depan kemudian masa lalu. itulah cara berpikir waktu yang benar, kenapa kok bisa??
Ini adalah ilmu dari nabi khidir yang membocorkan kapal, memutuskan leher anak dan menegakkan pagar. Kalau dalam kehidupan sehari-hari, sangat seringkali secara tidak sengaja dilakukan oleh orangtua kita. Ketika kita nakal, orang tua akan berkata::
kamu kok bolos sekolah terus (saat ini) , mau jadi apa kamu kelak?? (masa depan) ingat ayah mu dulu itu rajin (masa silam)
nalar bukan?? ketika kalian semuanya berpikir menggunakan alur waktu tersebut, kebersyukuran kamu akan naik.
3. Membangun harapan
Harapan berbanding terbalik dengan keputusasaan dan depresi, maka harapan ini juga merupakan efek ke sekian kalinya di dalam mengelola emosi dalam diri. Manusia ketika hidupnya penuh dengan harapan, maka ditimpa masalah apapun akan selalu mencari celah untuk percaya kepada kemampuan di dalam diri
4. Mengingat kembali akar dari kehidupan
Lha ini sangat dasar, dimana akar dari kehidupan kita bermula dari Tuhan, maka tiada tempat lain lagi untuk kembali. Seseorang yang selalu mengingat tentang akar kehidupan, maka hidupnya akan lebih ayem dan sering berkata "alah cuma dunia kok". Ada kesadaran untuk mengatasi masalah hanya dengan sepenggal kalimat.
Ketika kalian selalu berjalan menghadapi sesuatu dengan menginat akar kehidupan, maka akan tumbuh kepercayaan bahwa segala sesuatunya memang berasal dari Tuhan. Kalian akan merasa siap dan sigap menghapai masalah karena, tuhan bersama kalian setiap saat. Berbeda dari mereka yang mengatasi masalah dengan atas nama kemandirian, mereka cenderung mudah stres
5. Dukungan Sosial
Usia remaja sangat erat sekali dengan lingkungan sosial, maka istilah pacaran, persahabatan, teman mesra, geng, dan klub sangat menghiasi usia ini. Mengingat labilnya masa remaja, berusahalah untuk berada pada lingkungan yang membuat kalian untuk berpikir positif dan seringkali mengajarkan tentang kebermanfaatan kehidupan.
beradalah pada lingkungan yang membuat kalian tertawa lepas karena peristiwa-peristiwa positif, seperti membahas kebaikan orang lain, cerita tentang masa2 kecil, dll yang mengarahkan pada kebersyukuran intinya.
6. Dosis terhadap KEsenangan
Maksutnya di sini adalah, belajarlah "ngempet" atau puasa terhadap apapun yang mengarahkan pada ambisi. MAsa remaja kan sangat rentan terhadap ambisi apapun, sepeda motor, pacar perfect, hobi, game online, suporter, fans, fashion, tren, dll.
Ketika masa remajamu tak mengerti tentang konsep dosis, maka yang ada hidup kalian akan dibiasakan untuk menuruti keinginan, menuruti emosi, menuruti apapun yang membuat kalian selalu senang. Disinilah kalian kelak akan merasakan stres berat, ketika apa yang membuat kalian senang itu hilang.
Pustaka:
- Surya. (2009). 30% Pelaku Aborsi di Indonesia Adalah Remaja. Diakses dari
www.suryaonline.com pada bulan Oktober 2017.
www.suryaonline.com pada bulan Oktober 2017.
- Pengalaman Pribadi
Comments