Tanaman kelor dapat tumbuh dengan mudah di daerah tropis seperti indonesia.
Hampir seluruh komponen dari tanaman kelor ini bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Mbah-mbah kita dulu sebenarnya telah memanfaatkan kelor ini sebagai ramuan bagi kesehatan bahkan sebagai konsumsi pada waktu santai.
Berbeda dari zaman sekarang, dimana pengelolaan berbagai macam tanaman untuk obat seringkali dilakukan secara medis, Sehingga kesempatan untuk menjadikan tanaman sebagai herbal menjadi berkurang. MAsyarakat kini lebih percaya dengan pengelolaan ilmiah, ketimbang pengelolaan herbal dengan tangan sendiri.
Perlu diketahui, ketika pengelolaan sesuatu dengan tangan atau ide sendiri dapat merangsang otak untuk berpikir, berkreasi, dan mengekspresikan diri dalam sesuatu. Hal ini memiliki pengaruh yang baik untuk kesehatan mental dan psikologis seseorang.
Lha, disini saya akan ajak kalian untuk membangun kepercayaan dalam mengelola sesuatu dengan berinovasi, berkreasi menggunakan sendiri. Apalagi jika pengelolaan tersebut memiliki manfaat yang luar biasa dalam bidang kesehatan, yaitu kelor.
1. Pemetikan daun
Petik daun kelor beserta dengan rantingnya. Ini dilakukan ketika kalian tidak sempat memilih daun langsung dari pohonnya. Strategi ini juga dilakukan ketika daun kelor yang akan kalian petik itu tinggi.
Tidak mungkin kan manjat kelornya dan memilah langsung daunnya. Kalian juga Tidak perlu nebang pohonnya, ckup tangkai dan rantingnya. Lihat gambar 1
Gambar 1: pemetikan ranting / tangkai kelor
2. Pemilihan Daun
Pilihlah daun yang hijau/dewasa, cukup diamati langsung juga sudah kelihatan mana yang dewasa dan mana yg muda / tua. Tua identik dengan daun yang berwarna kuning atau coklat yang menandakan saatnya masa menjadi layu. Bisa di lihat di gambar, singkirkan yang kuning/coklat.
Gambar 2: Lingkaran warna merah adalah daun warna kuning yang disingkirkan |
2. Pengeringan Tanpa Cahaya Matahari (eyup-eyup)
Keringkan di atas koran bekas / bagor / kepang / terpal di tempat yang jangan sampai terkena matahari langsung. Kenapa kok Begitu??
Dengan proses pengeringan seperti ini maka nilai nutrisi hijau daun tidak akan tereduksi nutrisinya oleh paparan cahaya untraviolet, pada pengeringan hijau daun kelor di sebut simplisia.
Proses pengeringan membutuhkan waktu 10 hari s/d 2 minggu
Lihat gambar 3
Gambar 3: Pengeringan Kelor di atas koran bekas |
3. Peremasan atau penghancuran
Setelah kering, remas-remas sampai hancur berbentuk serpihan kecil-kecil. Siapkan wadah untuk menampung hasil dari remasan. Buang / sisihkan tangkai kelor, jangan ikut diremas/dirontokkan.
Gambar 4: Serpihan hasil peremasan kelor
Gambar 5: Jangan Lupa untuk Menyisihkan tangkai kelor |
5. Simpan Serpihan Kelor
Serpihan kelor tersebut simpanlah di dalam toples atau wadah kedap udara.
Gambar 6: kelor diletakkan di toples plastik |
Saat pembuatan teh daun kelor secara alami, yang terbaik
adalah jangan merebus daunnya sehingga Kalian bisa mendapatkan manfaat gizi
lengkap dari teh daun Kelor.
Setiap satu sdt daun kelor kering, dapat diseduh
dengan 300-350ml air panas (1 gelas), lalu diminum . Supaya lebih praktis
pisahkan antara ampas dari air seduhan, bisa menggunakan teko untuk menyeduh
teh. Campurkan madu/gula jawa agar lebih manis
Gambar 7: Penyeduhan Teh
Comments