Menjalin
hubungan yang sehat saat berpacaran merupakan kebutuhan. Alih-alih mencari
kenyamanan dengan pasangan, jika hubungan pacaran Anda tidak sehat justru
ketidaknyamanan atau bahkan bahaya bisa datang pada Anda. Untuk itu, coba Anda
bercermin apakah hubungan Anda dengan pasangan, termasuk kondisi pacaran yang
sehat? Atau sebaliknya? Yuk cari tahu bagaimana tanda-tanda hubungan pacaran
yang sehat agar Anda bisa memperbaikinya.
Hubungan pacaran
yang sehat adalah hubungan kedekatan yang akan membawa lebih banyak kesenangan
dan kenyamanan daripada membawa banyak stres dalam kehidupan.
Adakah batasan khusus untuk membuat
hubungan pacaran menjadi sehat?
Batasan itu
seperti sebuah pagar rumah Anda, dan Anda adalah penjaga pintu pagar itu. Hanya
Anda, orang yang bisa menentukan sejauh apa orang lain bisa masuk ke dalam
rumah Anda. Yang jelas, batasan ini berfungsi untuk mengendalikan diri dan
merawat diri agar aman dalam menjalin hubungan. Intinya ada 4 poin penting yang
bisa membuat hubungan pacaran Anda akan membawa kesenangan daripada stres.
Yaitu, saling menghargai, percaya, jujur, dan komunikasi.
Lalu, apa saja tanda-tandanya kalau
hubungan pacaran termasuk sehat?
1. Tidak ada yang lebih mendominasi atau
mengendalikan
Maksudnya,
pacaran yang sehat harus menempatkan kedua kekasih sebagai sosok yang sejajar
atau seimbang. Kalau ada sosok yang lebih dominan, biasanya sosok itulah yang
akan banyak mengatur, mengendalikan, dan mendominasi pasangannya. Misalnya
mengatur pakaian pasangan atau membatasi pergaulan dan kegiatan pasangan.
Sepasang
kekasih dengan hubungan yang sehat akan memiliki pendapatnya masing-masing dan
keduanya saling menghormati satu sama lain. Tidak ada yang lebih mengatur-atur
atau mengendalikan hidup pasangannya.
2. Tidak menuntut pasangan untuk
membahagiakannya
Salah satu
tanda hubungan yang sehat adalah saat sepasang kekasih sama-sama memiliki
anggapan bahwa kebahagiaan datangnya dari diri sendiri. Bukan menganggap
pasangannya sebagai sumber kebahagiaan dan pasanganlah yang bertanggung jawab
untuk membuat dirinya bahagia.
Kesadaran
bahwa kebahagiaan datang dari diri sendiri bisa membuat keduanya tidak saling
berharap terlalu tinggi. Justru, keduanya akan sama-sama memiliki inisiatif
yang tinggi untuk terus mengembangkan dan memperbaiki diri agar bisa lebih
bahagia, bukannya justru sibuk “memperbaiki” pasangannya.
3. Saling menghargai batasan masing-masing
Pacaran yang
sehat adalah pacaran yang bebas dari paksaan. Karena itu, penting bagi setiap
pasangan untuk menentukan batasan-batasan yang diinginkan. Misalnya batasan fisik
seperti tidak mau dicium.
Dalam
pacaran yang sehat, bila satu pihak sudah menyatakan bahwa dirinya tidak mau
dicium, pasangannya wajib menghormati batasan tersebut dan tidak memaksa dengan
cara apa pun, termasuk dengan cara manipulasi seperti berjanji untuk
menikahinya.
Pasangan
Anda juga mungkin menetapkan batasan yaitu tidak boleh saling membuka isi chat
dalam ponsel pasangannya. Bila salah satu pihak terus saja melanggar batasan
ini, berarti pacaran sudah tidak sehat lagi.
4. Mampu mengelola konflik dengan baik
Dalam
hubungan yang sehat, konflik bukan dianggap sebagai akhir dari segalanya.
Konflik justru diterima sebagai bagian alami dari kehidupan. Jika Anda dengan
pasangan Anda bisa selalu menangani konflik dengan kepala dingin hingga masalah
diselesaikan, inilah salah satu tanda bahwa hubungan Anda berdua merupakan
hubungan yang sehat.
Namun, bila
setiap kali muncul konflik Anda dan pasangan saling mengancam putus atau
menggunakan kekerasan (baik itu verbal maupun fisik), inilah tanda hubungan
Anda justru bersifat toxic atau beracun.
5. Mengutamakan komunikasi dan mau
mendengarkan
Selalu
terbuka dalam berkomunikasi dan mau mendengarkan pasangan merupakan ciri yang
dimiliki orang dengan hubungan pacaran yang sehat. Sepasang kekasih yang
menjalin hubungan sehat akan sadar bahwa apa yang ada di pikiran mereka
masing-masing hanya diri mereka sendirilah yang tahu. Karena itu, kemampuan
berkomunikasi dan mendengarkan menjadi hal yang penting bagi pasangan tersebut.
Pacaran akan
jadi bermasalah bila masing-masing pihak merasa bahwa ia tidak perlu
menyampaikan keinginannya karena harusnya pasangannya sudah tahu apa saja yang
ia inginkan, tanpa diberi tahu.
Comments